Oleh @dhilayaumil
(Pemenang #flasfiction yang diadakan di grup whatsapp
dan line)
Gadis
itu memandang ke arah jalan dari balik jendela kaca coffeeshop. Di luar, hujan turun rintik-rintik. Dia
suka sekali melihat gerimis sambil menikmati kopi hangatnya, seperti saat ini.
Baginya,
gerimis memiliki sihirnya sendiri. Banyak cerita yang hadir saat gerimis. Bukan
hanya bahagia, cerita sedih di balik gerimis pun dia punya.
Ibunya
pergi dengan lelaki lain, meninggalkan ayah dan dirinya, dua tahun lalu. Dia
ingat betul saat itu lelaki yang menjemput ibunya pergi, memakai payung
berwarna coklat. Ibunya pergi meninggalkannya dan entah sekarang berada di
mana.
Lalu
dua bulan setelahnya, Ardi tiba-tiba memutuskannya demi perempuan lain. Saat
itu langit sedang cerah. Tak ada tanda-tanda akan turun hujan.
Perempuan
yang menjadi alasan Ardi meninggalkannya bernama Gerimis.
Sudah
pukul empat sore dan gadis itu beranjak dari kursinya menuju pintu. Dia memang
berniat menerobos gerimis sore ini, menuju stasiun pulangnya.
Sihir
gerimis, mungkin. Sekitar 15 menit kemudian dia bertemu dengan lelaki yang
kelak akan melamarnya bukan saat hujan turun rintik-rintik.
“Hujan Kirana.”
Gadis itu menyalami lelaki yang menjadi teman perjalannya di kereta.
0 comments:
Post a Comment