Tuesday, January 7, 2014

(Pemenang #flasfiction yang diadakan di grup whatsapp dan line)

Gadis itu memandang ke arah jalan dari balik jendela kaca coffeeshop. Di luar, hujan turun rintik-rintik. Dia suka sekali melihat gerimis sambil menikmati kopi hangatnya, seperti saat ini.

Baginya, gerimis memiliki sihirnya sendiri. Banyak cerita yang hadir saat gerimis. Bukan hanya bahagia, cerita sedih di balik gerimis pun dia punya.
Ibunya pergi dengan lelaki lain, meninggalkan ayah dan dirinya, dua tahun lalu. Dia ingat betul saat itu lelaki yang menjemput ibunya pergi, memakai payung berwarna coklat. Ibunya pergi meninggalkannya dan entah sekarang berada di mana.
Lalu dua bulan setelahnya, Ardi tiba-tiba memutuskannya demi perempuan lain. Saat itu langit sedang cerah. Tak ada tanda-tanda akan turun hujan.
Perempuan yang menjadi alasan Ardi meninggalkannya bernama Gerimis.
Sudah pukul empat sore dan gadis itu beranjak dari kursinya menuju pintu. Dia memang berniat menerobos gerimis sore ini, menuju stasiun pulangnya.
Sihir gerimis, mungkin. Sekitar 15 menit kemudian dia bertemu dengan lelaki yang kelak akan melamarnya bukan saat hujan turun rintik-rintik.
“Hujan Kirana.” Gadis itu menyalami lelaki yang menjadi teman perjalannya di kereta.

0 comments:

Post a Comment